Menjadi Manusia Antar Budaya

Jumat, 30 Desember 2011

Pengertian manusia, budaya dan bahasa

  • Dipandang dari sudut linguistik, manusia tidak lahir bebas. Manusia mewarisi suatu bahasa yang penuh dengan ungkapan-ungkapan pelik, kata-kata kuno dan bahasa yang membosankan.
  • Setiap masyarakat memiliki kebudayaan dan setiap masyarakat yang berkebudayaan berarti memiliki bahasa.
Kosa kata
  • Orang-orang eskimo dapat menggunakan kira-kira 20 kata untuk menyebut wujud-wujud salju yang berlainan. Orang yang berbahasa inggris hany dapat membedakan salju yang lengket, hujan es bercampur salju, dan es.
  • Orang inggris memiliki beberapa kata untuk mengartikan kuda (horse). Binatang ini bisa disebut chessnut (kuda cokelat kemerah-merahan), mare (kuda betina), atau stallion (kuda jantan). Sudah tentu anda dan saya tidak bisa melihat seekor kuda yang ada dalam pikiran orang inggris adalah mare.
Idiomatik
  • masing-masing anggota mempunya makna hanya jika bersama (anggota) yang lain.
  • Misal: frase "kambing hitam" dalam kalimat " Dalam peristiwa itu hansip hanya menjadi kambing hitan".
  • Kadang-kadang idiom merupakan bahasa dan dialek yang khas, yang menandai suatu bangsa, suku, atau kelompok.
  • Idiomatik adalah segala hal yang berhubungan dengan idiom sesuai dengan kekhususan bahasa.
Gramatikal-Sintaktikal
Konsep yang menerangkan bahwa setiap bahasa memiliki tata bahasa dan ilmu tentang sintaksis, ilmu tentang kalimat.
Pengalaman Berbahasa
  • Kata-kata dalam setiap bahasa berkembang sesuai dengan pengalaman berkomunikasi dengan orang atau media lain.
  • Pengalaman berbahasa dari TV atau radio mendorong orang untuk berbahasa yang baik dan benar, tetapi sebaliknya juga mempengaruhi kita untuk menggunakan kata-kata asing yang mungkin tidak proporsional.
Batasan dan peranan manusia antar budaya
Menurut Gudykunst dan Kim
    Manusia antar budaya adalah orang yang telah mencapai tingkat dalam proses antar budaya yang kognisi,  afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologi suatu budaya.

Menurut Adler
    Manusia multibudaya adalah orang yang identitas dan loyalitasnya melewati batas-batas kebangsaan dan komitmennya bertaut dengan suatu pandangan bahwa dunia ini adalah komunitas global.

Menurut Adler
   Identitas manusia multibudaya tidak berlandaskan pada "pemilikan" yang mengisyaratkan memiliki atau dimiliki budaya, tetapi berlandaskan pada kesadaran diri yang mampu bernegosiasi tentang rumusan-rumusan realitas yang baru.

   Peranan manusia antarbudaya dewasa ini untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang-orang yang berbeda budaya.

Pendidikan Manusia Antar Budaya
  • Usaha untuk menanggulangi konflik antar budaya adalah dengan pendidikan manusianya.
  • Melalui pendidikan dapat menciptaakan generasi-generasi baru yang tidak terkukung oleh perspektif nasional, rasial, etnik, dan teritorial.
  • Pendidikan bisa formal atau nonformal berupa pelajaran bahasa asing, studi etnik, komunikasi antar budaya adalah bidang-bidang studi yang cukup penting diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi.
  • Pertukaran siswa, mahasiswa, ilmuwan, artis dan olah raga antar bangsa.
  • Media masa sebagai sarana untuk memasyarakatkan nilai universal.
Konflik Antar Bangsa
  • Konflik dan peperangan antar disebabkan karena para pemimpin bangsa yang satu tidak memahami dan menghargai budaya bangsa lain.
  • Konflik yang terjadi dikarenakan sifat entrosentris dan stereotip terhadap bangsa lain misalnya Hitler.
Kesalahpahaman antar budaya
  • Kesalahpahaman yang terjadi antara orang indonesia dengan orang Amerika seperti, orang barat sangat risi dan tidak sopan apabila kita menanyakan Berapa usia kamu?, Apakah anda sudah menikah?, Berapa anak anda??... Begitu pula orang Indonesia tersinggung apabila anak-anak barat memanggil nama depan kita tanpa sebutan Bapak. karena batasan Usia yang jauh.
  • Kesalahpahaman antara bangsa lazimnya dikarenakan stereotip antarbangsa tanpa disadari.

Dikutip dari Buku "Komunikasi Antar Budaya"
Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.sc.


Tugas Design Grafis

Kamis, 29 Desember 2011

Contoh Katalog Perusahaan


Di Semester III, saya mendapat materi design grafis dengan menggunakan Freehand MX, ini salah satu contoh karya saya. membuat katalog perusahaan, yang sebelumnya membuat logo perusahaan terlebih dahulu.

Perubahan Identitas Etnik

Pengertian Identitas Etnik 
Menurut Kuhn
  Kata Identitas adalah Inti diri yaitu posisi umum dalam masyarakat.
Identitas Etnik
  Adalah Individu-individu mempunyai banyak identitas yang berkaitan dengan peranan-peranan khusus. Salah satu identitas-identitas ini berhubungan dengan latar belakang etnik mereka yang di anggap sebagai inti diri mereka.
Pengertian Etnik
Etnik adalah sebuah himpunan manusia (Subkelompok manusia) yang di persatukan oleh suatu kesadaran atas kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan ras, agama, asal usul bangsa, bahkan peran atau fungsi tertentu.

 Pendekatan Perubahan Identitas Etnik 
1.Pendekatan Objektif (Psikologi sosial/struktural)
v  Asumsi dasar ilmu alam: Ada keteraturan dalam realitas sosial juga dalam perilaku manusia. Mencari hukum umum dengan menjelaskan variabel mana menyebabkan atau berkolelasi dengan variabel lainnya.
vPendekatan ini cenderung etnosentrik
vKaum objektivitas mengklaim bahwa tanda-tanda budayaa seperti ras secara dekat berhubungan, kalaupun tak terpisahkan dengan etnik.
 Pendekatan Perubahan Identitas Etnik
1.Pendekatan Subjektif (Fenomenologi)
vKaum subjektif memandang bahwa identitas etnik mengemuka lewat tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri, dan juga perasaan identitas yang berkaitan dengan kelompok dan pengakuannya oleh orang-orang lain.
vIdentitas etnik sebagai dinamik, cair dan situasional.
 Model - model Perubahan Identitas Etnik
v Model Akulturasi
  Dewan peneliti ilmu sosial ( 1930-an ) :
  “ Bahwa akulturasi merujuk kepada fenomena yang timbul ketika kelompok – kelompok individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan berkesinambungan, dimana perubahan pada budaya asli salah satu  atau dua kelompok.”
vModel Asimilasi
   Melalui proses ini akan merujuk kepada sejauh mana  suatu kelompok semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap kedalam struktur sosial suatu kelompok lain.
vModel Pluralisme
   “ Pluralisme merujuk pada pemeliharaan lembaga – lembaga budaya secara terpisah oleh kelompok – kelompok budaya yang berlainan dalam suatu etnisitas politik.”
Kritik Atas Asimilasi 

Pendekatan deterministik ini telah dikritik sebagai terlalu simplistik, karena proses perubahan identitas etnik pada kelompok-kelompok etnik, sebenarnya, sirkuler, interaksional dan dinamik, melibatkan konflik-konflik dalam kelompok etnis.

Di kutip dari Buku "Komunikasi Antar Budaya"
Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.

Memahami Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan


Kata "kebudayaan" dalam bahasa inggris adalah "culture", berasal dari kata latin "colere" yang artinya "mengolah atau mengerjakan". maka dapat diartikan "segala daya upaya manusia untuk mengelola alam". Menurut Riswandi.

Kebudayaan berasal dari kata sanskerta Buddhayah yaitu bentuk jamak dari Buddhi yang berarti "budi atau "akal".

Definisi Ilmu Antropologi, "kebudayaan" adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan diri manusia dengan belajar.

Fungsi Kebudayaan adalah :
Mengatur, mengendalikan, dan mengarahkan tingkah laku masyarakat. Memberikan tuntunan dan tuntutan kepada masyarakat. Budaya menuntun masyarakat untuk bertingkah laku sesuai dengan adat istiadat dan menuntutnya jika ia bertentangan atau menyimpang dari norma masyarakat misalnya mendapat pujian.

Wujud Kebudayaan
Menurut J.J Honigmann :
Ada 3 gejala kebutuhan :
Ideas, activities dan artifacts.

Menurut Prof Kuntjaraningrat, tiga wujud Kebudayaan :

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. (abstrak, tidak dapat diamati kasat mata).
  •     Lapisan pertama yang paling abstrak yaitu nilai budaya (memberikan penilaian baik-buruk atau positif-negatif terhadap perilaku)
  •   


2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari aktifitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial) aktivitas_aktivitas manusia yang berinteraksi dari waktu ke waktu (konkrit).

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia atau kebudayaan fisik (konkrit) seperti mulai dari korek api kayu sampai dengan notebook/I-phone.



Perbedaan Budaya

Parameter Budaya dan Karakteristik budaya
A. Parameter Budaya

       Antropologi sosial khususnya membantu kita untuk menyeimbangkan perspektif kita dengan memberikan cara-cara yang objektif untuk menganalisa dan mengapresiasi kemiripan-kemiripan dan perbedaan budaya.
       Dalam lingkungan-lingkungan multibudaya perlu memahami apa yang terjadi dalam lingkungan tersebut serta mengembangkan kemampuan untuk mengatasi perbedaan budaya yang timbul.
       Untuk mencapai tujuan itu, maka penting untuk mengetahui makna budaya dan cara-cara menganalilis perwujudannya berbeda-beda.

B. Karakteristik Budaya
   * Komunikasi dan bahasa
   * Pakaian dan penampilan
   * Makanan dan kebiasaan makan
   *  Waktu dan kesadaran akan waktu
   * Penghargaan dan pengakuan
   * Hubungan - hubungan
   * Nilai dan Norma
   * Rasa diri dan ruang
   * Proses mental dan belajar
   * Kepercayaan dan sikap

Pendekatan sistem terhadap budaya
  1. Sistem kekeluargaan
  2. Sistem Pendidikan
  3. Sistem Ekonomi
  4. Sistem Politik
  5. Sistem Agama
  6. Sistem Asosiasi
  7. Sistem Kesehatan
  8. Sistem Rekreasi
Asumsi kesamaan dan teri realitas tunggal

Budaya campuran dan etnosentris
Etnosentris adalah sikap atau kecenderungan membanggakan kelompok atau suku sendiri.
Sedangakan Xenosentris adalah kebalikan dari Etnosentris

Stategi komunikasi Simpati :
      Keuntungan Simpati :
1. Simpati itu mudah
2. Simpati dapat dipercaya
3. Simpati seringkali cermat
4. Simpati mungkin menyenangkan
     Kerugian Simpati :
1. Simpati tidak peka pada perbedaan
2. Simpati bersifat menggurui
3. Simpati melahirkan defensif
4. Simpati melestarikan asumsi kesamaan

Asumsi Perbedaan dan Teori Realitas Majemuk

Strategi Komunikasi Empati
Mengembangkan Empati :
1. Mengasumsi perbedaan
2. Mengenal diri
3. Menunda diri
4. Melakukan imaji terbimbing
5. Membiarkan pengalaman empati
6. Meneguhkan kembali diri

Kaidah Platina
"Perlakukanlah orang lain seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri"

Mengenal diri sendiri

Rabu, 28 Desember 2011

Mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran. Socrates mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know your self). Orang perlu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia mengenal kebenaran.
Kebenaran itu merupakan "kacamata" atau "frame" yang membuat orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
Orang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (syle) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).

Mengenal diri berarti :
Memahami kehasan fisiknya, kepribadian, watak dan tempramennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.

Manfaat dan tujuan mengenal diri sendiri :
  • Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta diharapkan mengetaui peran apa yang harus dimainkan untuk mewujudkannya.
  • Sebaiknya, orang yang tidaak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
  • Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujaun hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.

Cara Mengenal diri :
  1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya, tidak defensif.
  2. Melaui penulusuran bakat dan kepribadian
  3. Melalui pengalaman sehari-hari
  4. Melalui kebersamaan dengan orang lain
  5. Melalui refleksi dan perenungan diri  pribadi merumuskan potret diri sendiri.
Kesimpulan
  • Pengenalan akan fisik menyadarkan diri untuk menerima diri apa adanya
  • Dengan penerimaan diri orang bisa sukses karena ia mau mengembangkan diri berangkat dari yang ada padanya, tidak menyalahkan keadaan fisiknya
  • Menjadi percaya diri, mampu berusaha, menjadi berkah bagi sesama.


Dikutip dari : Atosokhi Gea, Antonius, 2002. Character Building I Relasi dengan Diri Sendiri, PT. Gramedia. Jakarta