Perubahan Identitas Etnik

Kamis, 29 Desember 2011

Pengertian Identitas Etnik 
Menurut Kuhn
  Kata Identitas adalah Inti diri yaitu posisi umum dalam masyarakat.
Identitas Etnik
  Adalah Individu-individu mempunyai banyak identitas yang berkaitan dengan peranan-peranan khusus. Salah satu identitas-identitas ini berhubungan dengan latar belakang etnik mereka yang di anggap sebagai inti diri mereka.
Pengertian Etnik
Etnik adalah sebuah himpunan manusia (Subkelompok manusia) yang di persatukan oleh suatu kesadaran atas kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan ras, agama, asal usul bangsa, bahkan peran atau fungsi tertentu.

 Pendekatan Perubahan Identitas Etnik 
1.Pendekatan Objektif (Psikologi sosial/struktural)
v  Asumsi dasar ilmu alam: Ada keteraturan dalam realitas sosial juga dalam perilaku manusia. Mencari hukum umum dengan menjelaskan variabel mana menyebabkan atau berkolelasi dengan variabel lainnya.
vPendekatan ini cenderung etnosentrik
vKaum objektivitas mengklaim bahwa tanda-tanda budayaa seperti ras secara dekat berhubungan, kalaupun tak terpisahkan dengan etnik.
 Pendekatan Perubahan Identitas Etnik
1.Pendekatan Subjektif (Fenomenologi)
vKaum subjektif memandang bahwa identitas etnik mengemuka lewat tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri, dan juga perasaan identitas yang berkaitan dengan kelompok dan pengakuannya oleh orang-orang lain.
vIdentitas etnik sebagai dinamik, cair dan situasional.
 Model - model Perubahan Identitas Etnik
v Model Akulturasi
  Dewan peneliti ilmu sosial ( 1930-an ) :
  “ Bahwa akulturasi merujuk kepada fenomena yang timbul ketika kelompok – kelompok individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan berkesinambungan, dimana perubahan pada budaya asli salah satu  atau dua kelompok.”
vModel Asimilasi
   Melalui proses ini akan merujuk kepada sejauh mana  suatu kelompok semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap kedalam struktur sosial suatu kelompok lain.
vModel Pluralisme
   “ Pluralisme merujuk pada pemeliharaan lembaga – lembaga budaya secara terpisah oleh kelompok – kelompok budaya yang berlainan dalam suatu etnisitas politik.”
Kritik Atas Asimilasi 

Pendekatan deterministik ini telah dikritik sebagai terlalu simplistik, karena proses perubahan identitas etnik pada kelompok-kelompok etnik, sebenarnya, sirkuler, interaksional dan dinamik, melibatkan konflik-konflik dalam kelompok etnis.

Di kutip dari Buku "Komunikasi Antar Budaya"
Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.

0 komentar:

Posting Komentar